Labels

Pengalaman Melahirkan Bayi Prematur


Hai sobat blogger seperti yang saya ceritakan di artikel sebelumnya. Pengalaman Sebelum Hamil saya akan berbagi lagi pengalaman tentang kelahiran bayi prematur dalam usia kehamilan 28 minggu, ini adalah pengalaman pribadi saya dan istri setelah melewati ujian kesabaran yaitu menunggu kehadiran si buah hati selama hampir 4,5 tahun lamanya.
Ketika istri saya mengandung pada usia kehamilan 0 sampai 24 minggu hampir tidak ada kendala apapun semua berjalan dengan lancar dan normal, kami periksakan rutin ke dokter spesialis kandungan untuk memastikan si cabang bayi selalu dalam keadaan baik dan sehat.
Menginjak usia kehamilan pada bulan ke 7 atau tepatnya 28 minggu kehamilan mulailah ada hal yang membuat kami khawatir, berawal dari istri  yang merasakan pusing dan seperti meriang kami mengira hanya kelelahan saja karena pada saat itu istri nekat mengikuti kegiatan tes cpns yang sangat menyita waktu dan juga fikiran nya. Saat itu kondisi istri semakin memburuk.
Gejala selanjutnya yang timbul pada istri saya saat itu adalah pembengkakan pada kaki, dan wajah, nyeri kepala yang sangat parah, timbul rasa mual dan muntah serta penglihatan sedikit kabur.
Kami segerakan untuk memeriksa ke dokter kandungan, setelah ditensi ternyata istri saya mengalami tekanan darah tinggi mencapai 170/120, saat itu dokter menyarankan untuk cek urin untuk memastikan apakah ada kandungan protein di dalam urin tersebut atau tidak, dan ternyata setelah dicek memang benar urin istri saya sudah positif 2+ itu artinya istri saya divonis PREEKLAMSIA BERAT (PEB) 

Pre Eklamsia adalah gejala yang ditandai dengan naiknya tekanan darah, adanya protein di dalam urin dan pembengkakan pada tungkai edema.
Jika Pre eklamsia semakin parah maka bisa menjadi eklamsia yang merupakan masalah serius pada masa kehamilan akhir yang ditandai dengan kejang tonik-klonik atau bahkan koma. 
Dokter langsung memberikan rujukan kepada kami untuk melakukan operasi caesar di RSUD yang ada di daerah kami karena memang kondisi istri saat itu sudah sangat mengkhawatirkan dan tidak ada cara lain selain dilakukan tindakan caesar.
Ke esokan harinya tepatnya pada hari jumat tanggal 15 Februari tahun 2019 istri saya masuk IGD khusus kandungan di RSUD dan langsung diberikan tindakan oleh dokter seingat saya istri langsung diberikan suntikan anti kejang karena tensi darahnya tak kunjung turun bahkan saat itu mencapai 200/120 yang mana hal itu sangat membahayakan sekali untuk istri saya dan juga bayinya, selama 2 hari dokter selalu mengobservasi kondisi istri  saya dan memberikan suntikan pematanangan paru untuk si jabang bayi. Alhamdulillah detak jantung sang bayi masih dalam keadaan normal dan dokter mengatakan masih ada harapan untuk bertahan.
Setelah semua di observasi oleh dokter tepatnya pada hari Senin tanggal 18 Februari 2019 pada pukul 10.00 istri saya masuk ruang operasi untuk dilakukan caesar. 
Hati dan fikiran pun tak karuan begitupun dengan keluarga yang menunggu harap harap cemas saya hanya bisa pasrah berdoa memohon kepada ALLAH semoga diberikan kelancaran.
Tepat jam 13.30 nama saya pun dipanggil dan diberitahukan bahwa anak saya telah lahir  dengan berat 1,4 KG termasuk kategori bayi prematur dengan cara operasi caesar, alhamdulillah sat itu saya panjatkan doa kepada sang KHALIK atas keselamatan istri saya dan juga bayinya walaupun kondisi bayi yang prematur dan sangat kecil.
Saat itu bayi kami dibawa keruangan perawatan bayi prematur dan dimasukan kedalam inkubator dan hanya boleh di lihat sesekali saja.
Setelah dua hari di ruang perawatan bayi prematur tepatnya pada tanggal 20 Februari 2019, kami menerima kabar yang kurang baik, bahwa anak kami harus di rawat di ruangan intensif yaitu ruang NICU atau neonetal intensive care unit adalah ruang perawatan  di rumah sakit yang disediakan khusus untuk bayi baru lahir yang mengalami gangguan kesehatan.
Karena kondisi bayi kami saat itu mengalami perdarahan di lambung dan harus berpuasa tanpa minum asi sedikitpun selama satu minggu lamanya, bayi kami hanya menerima masukan nutrisi dari cairan infus, tak tega ketika berkunjung dan hanya bisa melihat 2 kali dalam sehari itupun terkadang bayi kami mengalami kondisi yang turun naik.
setelah 7 hari lamanya berpuasa barulah si bayi diberikan asi yang kami perah dari rumah, untungnya pada saat itu kondisi istri saya cepat pulih pasca operasi caesar hanya dua hari di RS sudah diperbolehkan untuk pulang hanya saja blm boleh terlalu banyak bergerak.
Hampir sebelum berangkat kerja dan sepulang dari tempat kerja saya menyempatkan diri untuk menjenguk si bayi sekalian mengantarkan asi, dengan penuh harapan untuk segera bisa pulang.
Dua minggu lamanya si bayi berada diruang NICU saat itu tepatnya tanggal 4 Maret 2019 bayi kami dipindahkan ke ruangan awal karena menurut dokter kondisi lambung bayinya sudah tidak mengalami perdarahan lagi.
Kami bersyukur dan senang karena melihat bayi kami mengalami perkembangan yang cukup baik dan sudah lepas dari infusan, hanya saja masih belum diperbolehkan untuk pulang karena bayi nya harus terus belajar minum susu dari botol karena sebelumnya diberikan asi lewat selang melalui mulutnya.
Setelah bayi bisa minum asi lewat botol, tepatnya pada tanggal 11 Maret 2019 bayi kami diperbolehkan untuk pulang, bahagianya kami bisa membawa anak kami pulang kerumah dan disambut tangis bahagia oleh keluarga besar kami.
Setelah 3 hari dirumah kami membawa nya kembali ke RS untuk check up pertamakalinya, ternyata berat badan bayi hanya naik 300 gram dalam 1 bulan yang awalnya ketia ia lahir 1,4 kg setelah satu bulan beratnya 1,7 kg dan itu perkembangan yang kurang baik menurut dokter.
Selama 10 hari kami merawat bayi dirumah sepertinya ada yang tidak beres dengan sang bayi, hari ke sepuluh tepatnya bayi kami mengalami lemas dan tidak mau minum susu samsekali mukanya pucat agak kebiruan, lantas kami bergegas membawanya ke RS swasta di masih di wilayah bogor untuk memeriksakan kondisinya. Sesampainya di RS ternyata bayi kami harus masuk IGD dan harus dirawat kembali, hati sedih dan gelisah mendengar hal itu dan setelah diperiksa oleh dokter ternyata anak kami mengalami dehidrasi yang cukup parah dan juga ada infeksi dalam darah sehingga harus di rawat dan masuk kembali kedalam inkubator, lalu dokter menyarankan agar bayi kami diberikan susu formula mengingat pertumbuhan berat badan nya sangat rendah sekali tidak seperti informasi dari RSUD yang mengharuskan bayi kami minum asi saja. 
Seminggu lamanya anak kami dirawat di RS bogor tersebut sampai akhirnya diperbolehkan untuk pulang dan alhamdulillah sampai skg anak kami sehat.

Mungkin itu saja dulu yang bisa saya bagikan untuk sobat blogger, semoga pengalaman saya ini bisa bermanfaat untuk kita semua.
Dilain kesempatan saya akan menulis artikel pengalaman atau tips bagaimana cara merawat bayi prematur... Tidak mudah loh sobat blogger.... hehehe..
Jika sobat blogger ada yang mengalami hal yang sama silahkan share di kolom komentar untuk sekedar berbagi pengalaman 

terimakasih Wassalamualaikum....


0 Response to "Pengalaman Melahirkan Bayi Prematur"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel